Kamis, 08 April 2010


Tentang Bagaimana Menghormati Tuhan

Bacaan: Keluaran 20:7

Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan ...- Keluaran 20:7


Orang Yahudi begitu menghormati Tuhan, itu sebabnya sampai hari ini pun mereka tidak berani menyebut nama Tuhan dengan sembarangan. Mereka bahkan menganggap bahwa nama tersebut terlalu suci untuk diucapkan oleh bibir manusia. Kapan saja mereka perlu mengucapkan Yahweh ( nama Tuhan ), mereka akan menggantinya dengan adonai yang berarti tuan. Jika nama tersebut perlu ditulis, mereka akan mandi terlebih dulu sebelum menulisnya dan menghancurkan pena tersebut setelah dipakai untuk menuliskan kata Yahweh.

Harus diakui kalau orang-orang Yahudi sangat menghormati nama Tuhan. Sangat bertolak belakang dengan orang-orang barat saat menyebut nama Tuhan. Bukan saja mereka tidak hormat dengan nama Tuhan, tapi nama Tuhan bahkan kadangkala disebut secara sia-sia. Lebih parah lagi, mereka menyebut nama Tuhan sebagai umpatan. Bukankah di film-film barat kita sering melihatnya? Mereka dengan latahnya berkata, “Oh, my God...” atau “Jesus ...” dan menyamakannya dengan umpatan-umpatan yang lain.

Pesan Firman Tuhan pada hari ini, hormatilah Tuhan. Tidak hanya dengan cara kita menyebut namaNya saja, tapi dengan seluruh eksistensi kehidupan kita. Bisa jadi kita tidak seperti orang barat yang menyebut nama Tuhan dengan sia-sia. Kita mungkin seperti orang Yahudi yang bahkan tidak berani menyebut nama Tuhan karena begitu sucinya nama tersebut. Tapi sungguh-sungguh sia-sia kalau kita menghormati Tuhan hanya dengan cara seperti itu saja.

Apalah artinya kita dengan khusyuk menyebut nama Tuhan, tapi di sisi lain mulut kita penuh dengan fitnah, gosip atau perkataan yang melukai hati. Menghormati Tuhan bukan hanya dengan perkataan saja, melainkan dengan seluruh kehidupan kita. Sikap kita dalam bekerja, cara kita memperlakukan bawahan kita, atau bagaimana kita melakukan bisnis akan menunjukkan apakah kita menghormati Tuhan atau tidak. Cara kita memperlakukan keluarga akan menunjukkan apakah kita menghormati Tuhan yang telah membentuk keluarga. Cara kita hidup dalam persekutuan dengan saudara seiman akan menunjukkan apakah kita menghormati Tuhan atau tidak sebagai Kepala Gereja. Menghormati Tuhan tak hanya terbatas lewat perkataan saja, melainkan dengan kehidupan kita.

Hormatilah Tuhan dengan kehidupan yang akan Anda jalani pada hari ini.

(dukutip dari http://www.renungan-spirit.com/renungan-kristen.html)